MY PAGE

Rabu, 14 Maret 2012

SIMBIOSIS

BAB 1
PENDAHULUAN



Ekosistem

     Interaksi organisme-organisme hidup ( biotik ) dengan segala aspek lingkungan tidak hidupnya ( abiotik ) berhubungan erat tak terpisahkan dan saling mempengaruhi satu sama lain.  Satuan yang mencakup semua organisme ( yakni "komunitas" ) di dalam suatu daerah yang saling mempengaruhi dengan lingkungan fisiknya sehingga arus energi mengarah ke struktur makanan, keanekaragaman biotik, dan daur-daur bahan yang jelas di dalam sistem ekologi. Dari penjelasan singkat diatas dapat ditarik pengertian atau definisi dari ekosistem itu sendiri yaitu inteeraksi antara organisme-organisme dengan lingkungannya yang tak hidup. Konsep ekosistem merupakan dan harus sebuah konsep yang sangat luas, fungsi utamanya di dalam atau pemikiran ekologi merupakan penekanan hubungan yang wajib, ketergantungan, dan hubungan sebab akibat, yakni perangkaian komponen-komponen untuk membentuk satuan-satuan yang wajar. Akibat wajar terhadap hal ini adalah bahwa karena bagian-bagian itu cara bekerjanya tidak dapat dipisahkan dari keseluruhan, ekosistem merupakan tingkat organisasi biologi yang paling baik untuk dianalisis. Di tulisan ini yang akan dibahas secara khusus salah satu dari komponen ekosistem yang sangat penting yaitu simbiosis. 

A. Simbiosis   
  
    Kehidupan tiap organisme dipengaruhi oleh kehidupan organisme lain. Sebagaimana tiap organisme harus mengatasi keadaan lingkungan fisik, demikian pula ia harus mengatasi masalah dan kesempatan yang ditimbulkan oleh organisme lain yang hidup di dalam komunitasnya. Pengaruh beberapa bagian dari lingkungan biotik adalah langsung. Tanpa adanya spesies tumbuhan yang cocok dimakannya maka sapi akan mati. Tanpa flagellata Trichonympa di dalam saluran pencernaannya, rayap tidak dapat memeperoleh zat makanan dari selulosa yang dimakannya.
     Sebagian besar interaksi antar spesies melibatkan makanan. Bersaing untuk makanan, makan dan menghindari agar tidak dimakan adalah cara yang paling lazim para anggota dari spesies yang berbeda saling memepengaruhi. Interaksi ini sering kali berlangsung sebentar. Dua spesies mungkin bersaing hanya untuk jenis makanan tertentu. Atau, hubungan ini merupakan pemangsa dan mangsa, dengan satu spesies mencoba memakan yang lain. Tetapi ada banyak contoh mengenai dua spesies yang hidup dalam hubungan yang dekat selama jangka waktu yang lama. Hubungan ini dinamakan "Simbiosis" ( hidup bersama ), kata simbiosis adalah kata turunan dari bahasa Yunani yang berarti hidup bersama, menggambarkan sebuah hubungan antara organisme. Organisme partner sering disebut symbiont. Pada semua kejadian, paling tidak satu anggota dari pandangan simbiosis itu mendapat keuntungan dari hubungan tersebut. Anggota lain dapat mengalami kerugian karena hadirnya anggota pertama ( parasitisme ), secara relatif dapat tidak berpengaruh ( komensalisme ), atau juga mendapatkan keuntungan ( mutualisme ). Berbagai jenis interaksi antar spesies di dalam ekosistem merupakan bahasan laporan tugas mandiri ini.  

1. Simbiosis Berdasarkan Jenis

1.1 Simbiosis Parasitisme

      Parasit adalah organisme yang hidup di atas atau di dalam tubuh organisme lain ( inang ) yang mendapatkan makanan dari jaringnya dan sedikit banyak menyebabkan kerugian. Perbedaan antara pemangsa dan parasit tidak selalu jelas. Caplak atau lintah melekatkan dirinya ke tubuh inangnya untuk jangka waktu yang pendek sambil menghisap darah. Sebenarnya ini hanya merupakan suatu bentuk pemangsaan, yaitu organisme yang lebih kecil dan lebih lemah kepada yang lebih besar dan kuat. Dalam hal cacaing tambang yang menghisap darah, hubungan ini berlangsung lama dan jelas merupakan parasitisme.
     Di bumi ini mungkin tidak ada satu organisme pun yang tidak dihinggapi oleh parasit dalam suatu siklus hidupnya. Tumbuhan, hewan dan manusia dihinnggapi parasit-parasit dari berbagai jenis bakteri, virus, fungi, protista, vermes, insecta, dan aracnoidea. Parasit menimbulkan kerusakan pada inang dengan dua cara, pertama adalah dengan memakan jaringan inangnya. Contoh dari spesies ini adal cacing tambang, amaoeba pada gigi danparasit malaria, semuanya menimbulkan kerusakan ini. Cara kedua adalah parasit tidak memakan jaringan inangnya tetapi dalam proses metabolismenya mereka melepaskan toksin yang meracuni inangnya. Bakteri yang menyebabkan tetanus, difteri, scarlet fever sangan berbahaya.. Toksin yang dihasilkan terus mengganggu transmisi simpatik dalam susunan saraf pusat.
        Walaupun ada beberapa perkecualian, parasit biasanya tidak mematikan inangnya. Mematikan inang berarti membuang sumber makanan dengan cuma-cuma. Karena itu parasit yang sudah mampu menyesuaikan diri dengan baik hanya makan jaringan inangnya untuk mencukupi kebutuhannya, tanpa membunuh inang tersebut. Parasit sering kali dikatakan telah mengalami degenerasi. Hal ini sebagian besar terjadi pada jangka waktu penyesuaian pada kondisi relung ( niche ) yang khusus. Pada parasit hilangnya alat yang tidak sesuai lagi merupakan suatu peningkatan efisiensi dan dengan demikian berarti perbaikan spesialisasi.

1.2 Simbiosis Komensalisme

       Komensalisme merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan hubungan simbiotik, yaitu satu organisme memakan makanan yang tidak dimanfaatkan oleh organisme yang lain atau singkatnya merupak interaksi organisme yang satu merasa diuntungkan sedangkan di pihak organisme yang lain merasa tidak diuntungkan tapi juga tidak dirugikan. Hubungan antara ikan remora dengan ikan hiu merupakan contoh yang baik. Sirip dorsal remora berubah menjadi alat penghisap yang dipakai untuk melekatkan diri pada tubuh ikan hiu. Ikan hiu tidak merasa terganngu dengan hal ini, dan tidak mencoba memangsa remora. Bila ikan hiu makan, remora itu dapat menangkap  sisa-sisa makanan hiu    tersebut. Banyak bakteri yang hidup di dalam usus kita dapat digolongkan sebagai komensal. Mereka memakan zat makanan yang tidak tercerna dan pada umumnya tidak merugikan kita.  Dari penelitian memelihara hewan laboratorium yang bebas hama dapat ditarik kesimpulan bahwa paling tidak beberapa bakteri yang hidup di usus menguntungkan inangnya. Ternyata hubungan mikroorganisme dengan inang mereka itu sedikit banyak bersifat mutualisme.  

1.3 Simbiosis Mutualisme

     Hubungan dua organisme dimana kedua pihak sama-sama mendapat keuntungan disebut mutualisme. Beberapa ahli biologi lebih suka membatasi istilah simbiosis untuk kaitan dengan mutualisme. Contoh yang baik untuk jenis simbiosis ini adalah hubungan mutulisme antara tumbuhan dan fungi. Jaringan fungi masuk ke dalam jaringan tumbuhan dan hidup di dalam atau diantara sel korteks dari akar sekunder. Asosiasi antara akar tumbuhan dengan fungi lazim disebut mikoriza. Sejumlah percobaan membuktikan  bahwa adanya fungi mikoriza sangat meningkatkan efisiensi penyeraran mineral  oleh akar tumbuhan dari tanah. Beberapa fungi mikoriza juga menghasilkan antibiotik yang melindungi tumbuhan inang terhadap serangan dari fungi dan bakteri parasit. Keuntungan hubungan fungi mikoriza juga telah dibuktikan. Fungi mendapatkan makanan dari gula yang dipindahkan tumbuhan itu ke akarnya. Sebenarnya, fungsi mikoriza  dapat membuat saluran-saluran untuk makanan diantara spesies tanaman. 
      Hubungan mutualisme sering meilibatkan adaptasi struktur, fungsi bahkan tingkah laku yang rumit antar kedua spesies. Beberapa spesies semut, mendapatkan makanan dengan mambuat kebun fungi tertentu disarang bawah tanah. Fungi diberi makan daun-daun yang dikumpulkan oleh semut, dibawa kedalam sarang, dikunyah dan diberikan lagi pasa fungi tersebut. Kenyataan bahwa fungi itu tidak pernah ditemukan kecuali di bawah sarang semut, membuktikan adanya adaptasi fisiologis yang dekat terhadap kondisi cara pemeliharaannya. Tingkah laku semut itu juga disesuaikan untuk keperluan hubungan mutualisme tersebut. Bahkan terdapat pula suatu adaptasi struktural yang khusus. Ke dalam suatu kantung kepala ratu dimasukkan sedikit fungi sebelum ia pergi membangun koloni baru. Dari hal ini bisa kita tarik kesimpulan bahwa simbiosis mutulisme tergolong simbiosis yang paling rumit jika dibandingkan dengan parasitisme dan komensalisme.

2. Simbiosis Berdasarkan Sifat

2.1 Obligate Symbiosis
      
     Sering kali organisme yang berlainan di asosiasikan. Sebenarnya, contoh-contoh itu sering kali disamakan dengan mutualisme, hal ini tidaklah salah. Obligate symbiosis paling wajar berkembang diantara organisme-organisme dengan kebutuhan-kebutuhan yang sangat berbeda. Contoh-contoh yang paling penting dari  obligate symbiosis berkembang diantara organisme autotrof dan heterotrof. Hal ini tidak mengherankan karena  dua komponen ekosistem ini akhirnya harus mencapai suatu bentuk simbiosis yang seimbang. Contoh-contoh yang akan dinamakan sebagai mutualistik melampaui interpedensi komniyas umum demikian itu hingga titik pada mana satu jenis heterotrof khusus menjadi sangat terpgantung kepada satu jenis autotrof khusus untuk makanannya, dan yang terakhir ini tergantung sama sekali pada perlindungan,  daur mineral, atau fungsi vital lainnya yang diberikan oleh heterotrof. Partnership antara bakteri pengikat nitrogen ( Rhizobium )  dan tumbuhan Leguminonce merupakan contoh dari Obligate Symbiosis.

2.2 Facultative Symbiosis 

     Facultative sysmbiosis merupakan tipe interaksi positif yang sederhana dan mungkin langkah pertama ke arah perkembangan hubungan yang menguntungkan. Tipe simbiosis juga dapat disamakan dengan jenis simbiosis komensalisme diamana ada pihak organisme mendapat keuntungan tapi di satu pihak organisme yang lain bisa sepenuhnya tidak mendapat keuntungan dan sama sekali tidak merasa dirugikan. Contoh facultative symbiosis yang nyata dalam kehidupan ini adalah antara tanaman anggrek hutan yang menumpang tumbuh di inang berupa pohon yang tinggi sehingga bisa mendapatkan sinar matahari untuk sumer energi bagi berfotosintesisnya, sedangkan bagi pohon yang ditumpangi tidak membawa keuntungan maupun kerugian bagi kehidupannya.

sumber : Odum, Eugene.P. 1993. Dasar-dasar Ekologi edisi ketiga.Yogayakarta: Gadjah Mada            
                 University Press  
               Kimball, Jhon.W .1992. Biologi Jilid 3 edisi ketiga.Jakarta: Erlangga


           

               
   
       
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar